Profil Desa Sruni

Ketahui informasi secara rinci Desa Sruni mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sruni

Tentang Kami

Profil Desa Sruni, Musuk, Boyolali, desa mandiri energi percontohan. Mengupas inovasi pemanfaatan biogas dari kotoran ternak, sistem peternakan terpadu sapi perah dan kambing etawa, serta pertanian berkelanjutan di lereng Gunung Merapi.

  • Pelopor Desa Mandiri Energi

    Desa Sruni dikenal luas sebagai desa percontohan yang berhasil mengimplementasikan teknologi biogas secara massal, mengubah limbah kotoran ternak menjadi sumber energi utama untuk memasak, sehingga mengurangi ketergantungan pada gas elpiji.

  • Sistem Peternakan Terpadu

    Perekonomian desa ditopang oleh sistem peternakan terintegrasi yang tidak hanya berfokus pada sapi perah, tetapi juga mengembangkan budidaya kambing Peranakan Etawa (PE) sebagai sumber alternatif susu dan daging.

  • Inovasi Berbasis Komunitas

    Keberhasilan Sruni merupakan buah dari inovasi yang tumbuh dari bawah (bottom-up), didorong oleh kelompok-kelompok ternak yang aktif dan kesadaran kolektif untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan ekonomi yang berkelanjutan.

XM Broker

Desa Sruni di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, telah bertransformasi dari desa agraris biasa menjadi sebuah etalase inovasi dan kemandirian. Di tengah lanskap subur lereng timur Gunung Merapi, desa ini berhasil memelopori pemanfaatan energi terbarukan melalui teknologi biogas yang terintegrasi langsung dengan pilar utama ekonominya: peternakan. Sruni tidak hanya dikenal sebagai penghasil susu dan sayuran, tetapi juga sebagai desa mandiri energi yang mengolah limbah menjadi berkah. Profil ini mengupas secara mendalam geografi, denyut komunitas peternak inovatif, serta revolusi biogas yang menjadi cetak biru bagi pengembangan desa berkelanjutan.

Geografi Agraris di Jantung Kecamatan Musuk

Secara geografis, Desa Sruni terletak di kawasan perbukitan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Posisinya di lereng timur Gunung Merapi memberkahi wilayah ini dengan tanah vulkanik yang subur dan iklim yang sejuk, kondisi ideal yang menopang kehidupan agraris masyarakatnya selama berabad-abad. Desa ini menjadi bagian dari hamparan lahan pertanian produktif yang menjadi ciri khas Kecamatan Musuk.Luas wilayah Desa Sruni tercatat sekitar 3,52 kilometer persegi. Secara administratif, wilayahnya berbatasan dengan desa-desa lain di Kecamatan Musuk, menciptakan sebuah ekosistem sosial dan ekonomi yang saling terkait. Berdasarkan data kependudukan terakhir, desa ini dihuni oleh sekitar 2.850 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 810 jiwa per kilometer persegi. Topografi desa yang landai hingga sedikit bergelombang dimanfaatkan secara maksimal untuk permukiman, ladang sayuran dan kebun rumput pakan ternak yang menjadi pemandangan dominan di seluruh penjuru desa.

Denyut Nadi Komunitas Peternak Inovatif

Di balik keberhasilan Desa Sruni, terdapat denyut nadi komunitas yang kuat dan berpikiran maju. Mayoritas penduduknya ialah peternak dan petani yang hidup dalam tatanan sosial yang komunal. Kehidupan sehari-hari diwarnai oleh aktivitas di ladang dan kandang, namun tidak berhenti pada rutinitas tradisional. Kesuksesan program biogas di Sruni merupakan cerminan dari masyarakat yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi teknologi.Penggerak utama kemajuan ini ialah kelompok-kelompok ternak dan tani yang sangat aktif. Melalui wadah ini, warga tidak hanya berbagi informasi seputar teknik beternak atau bertani, tetapi juga secara kolektif mengadopsi teknologi baru. Kepemimpinan lokal yang visioner dan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat menjadi kunci yang memungkinkan program berskala desa seperti instalasi ratusan unit biogas dapat berjalan dengan sukses. Semangat gotong royong dan kesadaran bersama akan pentingnya lingkungan yang bersih dan ekonomi yang efisien menjadi fondasi dari setiap capaian yang diraih oleh Desa Sruni.

Dari Kotoran Ternak Menjadi Api Kehidupan: Revolusi Biogas

Inovasi paling menonjol yang menjadi identitas Desa Sruni ialah keberhasilannya dalam mewujudkan konsep desa mandiri energi melalui pemanfaatan biogas. Dengan populasi ternak sapi perah yang sangat besar, desa ini dahulu menghadapi masalah serius terkait limbah kotoran ternak yang mencemari lingkungan dan menimbulkan bau tidak sedap. Namun masalah tersebut diubah menjadi solusi yang brilian.Melalui program yang didukung oleh berbagai pihak, ratusan rumah di Desa Sruni kini dilengkapi dengan instalasi reaktor biogas sederhana. Teknologi ini mengolah kotoran sapi menjadi gas metana yang dialirkan melalui pipa langsung ke dapur-dapur warga sebagai bahan bakar untuk memasak. Revolusi biogas ini memberikan dampak berlapis. Secara ekonomi, warga dapat menghemat pengeluaran secara signifikan karena tidak perlu lagi membeli gas elpiji. Secara lingkungan, program ini berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi masalah pencemaran limbah ternak. Lebih jauh lagi, ampas dari proses biogas (bio-slurry) menjadi pupuk organik berkualitas tinggi yang menyuburkan kembali lahan pertanian mereka.

Sinergi Sapi Perah dan Kambing Etawa

Meskipun peternakan sapi perah menjadi tulang punggung utama, Desa Sruni juga menunjukkan kecerdasan dalam diversifikasi usaha ternak. Selain sapi, banyak warga yang juga membudidayakan kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing jenis ini dipilih karena memiliki dua keuntungan: sebagai penghasil daging dan penghasil susu yang memiliki nilai jual tinggi serta khasiat yang dipercaya baik untuk kesehatan.Sinergi antara peternakan sapi dan kambing ini memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Ketika harga susu sapi mengalami fluktuasi, peternak masih memiliki sumber pendapatan alternatif dari penjualan susu atau anakan kambing. Kotoran dari kedua jenis ternak ini pun sama-sama dapat diolah menjadi biogas, sehingga semakin memaksimalkan potensi energi yang dapat dihasilkan desa. Sistem peternakan terpadu ini menunjukkan bagaimana masyarakat Sruni tidak hanya bergantung pada satu komoditas, melainkan terus mencari peluang untuk memperkuat fondasi ekonomi mereka secara berkelanjutan.